Cerita Provinsi Bengkulu 😊
Perkenalkan, namaku Bengkulu. Aku lahir pada tanggal 18 November 1968. Aku adalah salah satu provinsi kecil di sisi barat Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia memiliki panjang pantai ±576KM.
Selain itu aku juga berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan di bagian Utara, Provinsi Lampung di bagian Selatan serta Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan di bagian Timur.
Aku juga terletak di sebelah Barat Bukit Barisan, terbagi atas 10 wilayah yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Mukomuko, Kepahiang, Lebong dan Rejang Lebong.
Aku memilki lebih dari 10 suku asli daerah dengan beragam adat istiadat dan kebudayaan, dan masyarakat asli daerahku masih memegang teguh tradisi adat dan kebudayaannya, aku banyak ditinggali oleh beragam suku dari daerah lain di Indonesia, contohnya Minang, Jawa, Sunda, dan sebagainya.
Mungkin aku tidak semenarik Pulau Lombok dengan keindahan alam pantainya yang menawan, tidak seberagam Pulau Dewata Bali yang kental akan budaya dan potensi wisatanya, juga tak semenarik Raja Ampat dengan pesona gugusan pulau kecil yang menawan dan beberapa temanku yang lain di Pulau Sumatera ini.
Aku bahkan hampir tidak dikenali oleh banyak orang di luar sana, masih banyak yang mengatakan bahwa aku adalah bagian dari Pulau Kalimantan atau Sulawesi ketika Putra/Putri daerahku berkunjung ke wilayah teman-temanku.
Padahal aku tampak jelas di peta wilayah bagian Sumatera dan aku juga Indonesia.
Tahukah kalian aku memiliki sejuta cerita sejarah juga banyak objek wisata yang bisa kalian nikmati, aku memiliki destinasi wisata bahari diantaranya Pantai Linau, Pantai Way Hawang, Pantai Sungai Suci, Pulau Tikus, Pulau Enggano, Pantai Jakat, Pantai Tapak Paderi dan destinasi wisata bahari unggulanku adalah Pantai Gading Cempaka atau Pantai Panjang dengan hamparan pasir putih ditumbuhi pohon cemara sepanjang 7 kilometer dilengkapi dengan sarana olahraga Jogging Track, Sport Center dan area surfing.
Aku juga memiliki berbagai macam wisata sejarah dan alam yang tak kalah menarik dari wisata bahari yaitu Monumen Thomas Parr, Meriam Honisuit, Benteng Anna, Rumah Fatmawati sebagai ibu negara pertama dan penjahit Sang Saka Merah Putih.
Lalu ada rumah Bung Karno saat beliau diasingkan di wilayahku pada tahun 1938-1942.
Benteng Marlborough merupakan wisata sejarah Benteng peninggalan Inggris terbesar kedua di Asia dibangun tahun 1714-1741 pada masa Gubernur Jend. Joseph Callet dengan bentuk kura-kura seluas 44.100 meter persegi.
Juga destinasi wisata alam yang tak kalah menarik yakni Danau Dendam, Danau Mas Harun Bastari, Suban Air Panas, Curug Sembilan, Curug Embun, Pusat Pelatihan Gajah Seblat dan Konservasi Penyu Retak Ilir, Perkebunan teh Kabawetan.
Aku biasa dijuluki The Land Of Rafflesia karena di wilayahku banyak terdapat bunga Rafflesia Arnoldi yang tersebar di hutan Tropis yang merupakan Bunga Langka dan Patma Raksasa yang ditetapkan sebagai Iconku.
Pendap adalah makanan khasku. Tarian tradisioanlku Tari Andun. Pahlawan kebanggaanku adalah Fatmawati Soekarno dan aku memiliki dua event tahuan besar yakni Festival Tabot dan Festival Bumi Rafflesia dan masih banyak lagi keberagaman dan keunikanku.
Silahkan datangi aku bisa melalui jalur udara Bandara Fatmawati, jalur laut Pelabuhan Pulai Baai ataupun jalur darat. Selamat berjelajah. Salam lestari. 😊
✍️ Anonim
Perkenalkan, namaku Bengkulu. Aku lahir pada tanggal 18 November 1968. Aku adalah salah satu provinsi kecil di sisi barat Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia memiliki panjang pantai ±576KM.
Selain itu aku juga berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan di bagian Utara, Provinsi Lampung di bagian Selatan serta Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan di bagian Timur.
Aku juga terletak di sebelah Barat Bukit Barisan, terbagi atas 10 wilayah yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Mukomuko, Kepahiang, Lebong dan Rejang Lebong.
Aku memilki lebih dari 10 suku asli daerah dengan beragam adat istiadat dan kebudayaan, dan masyarakat asli daerahku masih memegang teguh tradisi adat dan kebudayaannya, aku banyak ditinggali oleh beragam suku dari daerah lain di Indonesia, contohnya Minang, Jawa, Sunda, dan sebagainya.
Mungkin aku tidak semenarik Pulau Lombok dengan keindahan alam pantainya yang menawan, tidak seberagam Pulau Dewata Bali yang kental akan budaya dan potensi wisatanya, juga tak semenarik Raja Ampat dengan pesona gugusan pulau kecil yang menawan dan beberapa temanku yang lain di Pulau Sumatera ini.
Aku bahkan hampir tidak dikenali oleh banyak orang di luar sana, masih banyak yang mengatakan bahwa aku adalah bagian dari Pulau Kalimantan atau Sulawesi ketika Putra/Putri daerahku berkunjung ke wilayah teman-temanku.
Padahal aku tampak jelas di peta wilayah bagian Sumatera dan aku juga Indonesia.
Tahukah kalian aku memiliki sejuta cerita sejarah juga banyak objek wisata yang bisa kalian nikmati, aku memiliki destinasi wisata bahari diantaranya Pantai Linau, Pantai Way Hawang, Pantai Sungai Suci, Pulau Tikus, Pulau Enggano, Pantai Jakat, Pantai Tapak Paderi dan destinasi wisata bahari unggulanku adalah Pantai Gading Cempaka atau Pantai Panjang dengan hamparan pasir putih ditumbuhi pohon cemara sepanjang 7 kilometer dilengkapi dengan sarana olahraga Jogging Track, Sport Center dan area surfing.
Aku juga memiliki berbagai macam wisata sejarah dan alam yang tak kalah menarik dari wisata bahari yaitu Monumen Thomas Parr, Meriam Honisuit, Benteng Anna, Rumah Fatmawati sebagai ibu negara pertama dan penjahit Sang Saka Merah Putih.
Lalu ada rumah Bung Karno saat beliau diasingkan di wilayahku pada tahun 1938-1942.
Benteng Marlborough merupakan wisata sejarah Benteng peninggalan Inggris terbesar kedua di Asia dibangun tahun 1714-1741 pada masa Gubernur Jend. Joseph Callet dengan bentuk kura-kura seluas 44.100 meter persegi.
Juga destinasi wisata alam yang tak kalah menarik yakni Danau Dendam, Danau Mas Harun Bastari, Suban Air Panas, Curug Sembilan, Curug Embun, Pusat Pelatihan Gajah Seblat dan Konservasi Penyu Retak Ilir, Perkebunan teh Kabawetan.
Aku biasa dijuluki The Land Of Rafflesia karena di wilayahku banyak terdapat bunga Rafflesia Arnoldi yang tersebar di hutan Tropis yang merupakan Bunga Langka dan Patma Raksasa yang ditetapkan sebagai Iconku.
Pendap adalah makanan khasku. Tarian tradisioanlku Tari Andun. Pahlawan kebanggaanku adalah Fatmawati Soekarno dan aku memiliki dua event tahuan besar yakni Festival Tabot dan Festival Bumi Rafflesia dan masih banyak lagi keberagaman dan keunikanku.
Silahkan datangi aku bisa melalui jalur udara Bandara Fatmawati, jalur laut Pelabuhan Pulai Baai ataupun jalur darat. Selamat berjelajah. Salam lestari. 😊
✍️ Anonim
Posting Komentar